Legislator Setuju Rencana Pembangunan Pusat Daur Ulang Sampah

08-07-2019 / KOMISI VII
Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI saat mengunjungi PT Pakerin di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur Foto : Jaka/mr

 

Wakil Ketua Komisi VII DPR Ridwan Hisjam menyayangkan adanya temuan sampah impor yang mengandung plastik digunakan pabrik tahu di Mojokerto untuk proses pembakaran. Padahal, sampah impor ini jika tidak dibakar dengan suhu lebih dari 800 derajat celcius, dapat menyebabkan penyakit kanker. Kedepan, ia sepakat dengan  usulan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk membangun pusat daur ulang (recycle) sampah.

 

“Kami sudah meminta kepada Kementerian LHK, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi dan Kabupaten, agar menyiapkan tanah,  nanti dorong anggaran APBN masuk disitu untuk menyiapkan pusat recycle sampah, sehingga sampah-sampah itu tidak tercecer di rumah-rumah tangga yang menyebabkan penyakit,” kata Legislator Dapil Jawa Timur, usai mengunjungi PT Pakerin di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (5/7/2019).

 

Ridwan menambahkan, rencana pembangunan pusat recycle sampah sudah menjadi bagian dari tugas pemerintah, kemudian DPR RI akan melakukan pengawasan. Jika dibebankan ke masyarakat, akan membunuh perekonomian rakyat. “Jalan yang terbaik menurut saya adalah pemerintah yang menyiapkan pusat recycle sampah untuk masyarakat kecil yang membuat tahu di Mojokerto. Menurut saya untuk saat ini, itu adalah solusi yang terbaik,” saran Ridwan.

 

Ia mengatakan, tidak akan menutup atau memberhentikan pengusaha tahu yang menggunakan sampah impor berbahan plastik. Mengingat roda ekonomi masayarakat harus didukung agar terjadi perputaran ekonomi di bawah. Walaupun, ia yakin industri tahu rumahan, ketika melakukan pembakaran suhunya kurang dari 800 derajat celcius. “Bayangkan udara berpolusi mencemari lingkungan, dan itu ada di sentra-sentra industri rumah tangga,” ucap Ridwan.

 

“Inilah sebabnya mengapa kita meninjau pabrik-pabrik yang mengimpor sampah, karena ini menyangkut masyarakat banyak. Sayangnya masyarakat bawah yang usahanya kecil tidak diberitahu akibatnya jika menggunakan sampah mengandung plastik untuk membakar bahan tahu,” tutup politisi fraksi Partai Golkar itu. (jk/es)

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...